Telusuri

SMM ISO 9001

Sistem Manajemen Mutu (SMM ISO 9001)

Menurut Gaspersz (2012:h.11) ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk barang atau jasa yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu yang berfokus pada proses dan pelanggan, maka pemahaman terhadap persyaratan-persyaratan standar dari ISO 9001 ini akan membantu manajemen organisasi dalam menetapkan dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan (customers satisfaction) dan peningkatan proses terus menerus (continual process improvement). (Gaspersz, 2012:h.32).

Gaspersz (2012:h.32-63) menjelaskan tentang klausul-klausul SMM ISO 9001:
Klasusul 1.    Ruang Lingkup
Klasusul 2.    Referensi Normatif
Klasusul 3.    Terminologi dan Definisi
Klasusul 4.    Sistem Manajemen Mutu
Klasusul 5.    Tanggung Jawab Manajemen
Klasusul 6.    Manajemen Sumber Daya
Klasusul 7.    Realisasi Produk
       Klasusul 8.      Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.

Penjelasan mengenai klausul-klausul SMM ISO 9001:
Klausul 1. Ruang Lingkup
Klausul 1.1 Umum
Standar Internasional ISO 9001 menspesifikasikan persyaratan bahwa sistem manajemen mutu organisasi:

  1. Perlu mendemonstrasikan kemampuanya secara konsisten untuk memberikan produk yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan hukum lainnya yang berkaitan dan,
  2. bertujuan memuaskan pelanggan melalui efektivitas aplikasi dari sistem, termasuk proses-proses melalui peningkatan terus menerus dari sistem dan jaminan kesesuaian terhadap pelanggan dan persyaratan hukum lainnya yang berkaitan.
Klausul 1.2 Aplikasi
Apabila ada persyaratan-persyaratan dari standar internasional ISO 9001 yang tidak dapat diterapkan karena keadaan organisasi dan produknya, maka persyaratan dapat dipertimbangkan untuk dikeluarkan. Bagaimanapun juga persyaratan-persyaratan yang tidak dapat diterapkan itu hanya dibatasi pada persyaratan-persyaratan dalam klausul 7 (Realisasi Produk), dan harus dibuktikan bahwa persyaratan yang tidak dapat diterapkan itu tidak akan mempengaruhi kemampuan organisasi, atau tanggung jawabnya, untuk memberikan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan peraturan-peraturan yang dapat diterapkan. Jika ditemukan persyaratan di luar klausul 7 (Realisasi Produk) yang tidak diterapkan, maka sistem manajemen mutu dari organisasi itu dianggap tidak memenuhi persyaratan-persyaratan standar internasional ISO 9001.

Klausul 2. Referensi Normatif

ISO 9000:2005, Quality Management System Fundamentals and vocabulary
Sobana (2012:h.24) menyebutkan dalam klausul 2. Referensi Normatif: memuat referensi SMM ISO 9001 berdasarkan SMM ISO 9000, yakni sebagai petunjuk menuju keseluruhan seri SMM ISO baik SMM ISO 9001, 9002, 9003 maupun SMM ISO 9004.

Klausul 3. Terminologi dan definisi-definisi
Klausul ini  menyatakan, bahwa terminologi dan definisi-definisi yang diberikan dalam ISO 9000 (Quality Management System-Fundamentals and Vocabulary), diterapkan pada ISO 9001:2008. Istilah produk barang dan atau jasa (good and or service), Sobana (2012:h.24).


Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Klausul 4.1 Persyaratan Umum
Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan terus-menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus menetapkan langkah-langkah untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan kebutuhan peningkatan terus-menerus, melalui:

  • menetapkan proses-proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan aplikasinya di seluruh organisasi (klausul 1.2),
  • menetapkan sekuens dan interaksi dari proses-proses ini,
  • menetapkan kriteria dan metode-metode yang dibutuhkan untuk menjamin efektivitas operasional dan pengendalian proses-proses ini,
  • menjamin ketersediaan sumber-sumber daya dan informasi yang diperlukan guna mendukung operasional dan pemantauan dari proses-proses ini,
  • memantau, mengukur, dan menganalisis proses-proses ini,
  • menerapkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil yang direncanakan dan peningkatan terus menerus dari proses-proses ini.
Proses-proses di atas harus dikelola oleh organisasi sesuai dengan persyaratan dari standar internasional ini. Apabila terdapat proses yang disubkontraktorkan, organisasi harus bertanggung jawab penuh atas persyaratan pelanggan, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Lanjutkan Membaca...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer

Search

Daftar Entri